Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Desa Wisata Kampung Melayu Benua Melayu Laut (BML) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada Minggu (31/7/2022).
Saat visitasi 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 tersebut Sandi menjelaskan desa wisata tersebut baru digagas pada 2017 dan surat keputusan (SK) untuk ditetapkan menjadi desa wisata terbit pada tahun 2022. “Tahun ini sudah masuk 50 desa wisata terbaik dan menjadi desa wisata ke-22 yang saya kunjungi secara langsung. Kami terkesan dengan desa wisata yang baru di bangun ini. Untuk itu masyarakat desa harus menjaga kebudayaan yang ada agar tetap lestari dan berkelanjutan sehingga bermanfaat dan menyejahterakan masyarakat,” katanya.
Seperti diketahui, Kampung Melayu BML menjadi satu-satunya desa wisata yang mewakili Kalbar dalam ADWI 2022, secara keseluruhan terdapat 400 desa wisata di seluruh Pulau Kalimantan.
Berbagai atraksi ditawarkan bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Kampung Melayu BML seperti Susur Sungai kapuas, yang dengan menempuh waktu selama 45 menit wisatawan dapat menikmati pemandangan sambil menikmati kudapan yang dijajakan.
Tepat berada di tepian terpanjang di Indonesia, Kampung Melayu BML tidak hanya menawarkan panorama alam yang indah, tetapi juga kisah sejarah ragam budaya dengan latar belakang suku yang berbeda-beda. Perjalanan menuju Desa Kampung Melayu BML ditempuh dengan jarak 16 km atau sekitar 30 menit dari Bandara Internasional Supadio.
Desa Wisata BML ini menyuguhkan atraksi seni dan budaya misalnya tarian gabungan empat etnis yaitu Tionghoa, Dayak, Melayu, dan Madura. Tarian ini adalah hasil kreasi baru yang menggambarkan keharmonisan masyarakat Kalimantan Barat yang heterogen dari sisi komunitas masyarakatnya.
Banyak nilai jual yang ditawarkan di Kampung Melayu BML ini. Dalam hal wisata misalnya, Kampung Melayu menyediakan homestay. Sebuah tempat penyewaan bagi pelancong untuk menginap. Selain itu, pada perayaan hari besar, terdapat festival meriam karbit.
Menparekraf Sandiaga juga sempat mencoba meriam karbit yang merupakan permainan rakyat yang terbuat dari kayu mabang atau meranti dengan ukuran besar. Untuk membunyikannya dibutuhkan bahan bakar berupa karbit, lalu sulut api di bagian meriam dan akan menghasilkan bunyi yang menggelegar.
Dala kunjungan tersebut Sandi juga berpesan agar masyarakat Desa Wisata Kampung Melayu Benua Melayu Laut (BML) tetap menjaga kelestarian budaya yang ada di Kalimantan Barat (Kalbar)./ JOURNEY OF INDONESIA