ShopeePay, layanan pembayaran digital yang berkomitmen mendorong akses digitalisasi finansial bagi pelaku bisnis dan konsumen di seluruh Indonesia, bersama ukmindonesia.id, yang menghadirkan seri terakhir pelatihan virtual sebagai kelanjutan dari peluncuran buku panduan UMKM “Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay”.
Pelatihan yang mengusung topik “Strategi Kolaborasi untuk Tingkatkan Penjualan pada Kanal Digital” ini turut dihadiri oleh pembicara dari berbagai bidang, yakni dr. Shirley Oslan, Founder Mad For Makeup; Raldiano Fawzi, Social Media Consultant, dan Eka Nilam Dari, Head of Business and Partnerships ShopeePay. Sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM dalam menyediakan berbagai solusi dan dukungan bagi UMKM lokal agar bisa berkembang dan berdaya melalui teknologi, pelatihan ini juga membagikan wawasan baru mengenai kolaborasi antar pelaku usaha dan potensinya untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Eka Nilam Dari, Head of Business and Partnerships ShopeePay mengatakan bahwa sejalan dengan agenda pemerintah untuk onboarding 30 juta UMKM ke ekosistem digital pada 2024, dukungan bagi para pelaku usaha lokal dalam membangun kapasitas strategis melalui pelatihan menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan. Menutup rangkaian pelatihan ShopeePay bersama ukmindonesia.id, kami sangat mengapresiasi antusiasme para peserta pada sesi kali ini yang membahas lebih lanjut mengenai potensi dan strategi kolaborasi pada kanal digital untuk meningkatkan penjualan.
“Kami harap pembahasan ini dapat menginspirasi serta menambah wawasan bagi para peserta untuk mengoptimalkan bisnis mereka sesuai dengan perkembangan pasar. Pelaku usaha yang sedang mendigitalisasi bisnis atau ingin mendalami strategi bersaing di tengah kompetisi pasar juga dapat mengakses buku panduan Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay yang merangkum seluruh materi yang telah dibawakan pada sesi pelatihan ShopeePay bersama ukmIndonesia.id,” ungkapnya.
Tak dipungkiri, strategi kolaborasi memang bisa menjadi salah satu pilihan tepat bagi bisnis yang hendak melebarkan sayapnya. Namun begitu, diperlukan perencanaan yang matang dan komprehensif mencakup berbagai aspek bisnis agar tujuan dari kolaborasi dapat tercapai dengan efektif.
Selanjutnya Raldiano Fawzi, Social Media Consultant ukmindonesia.id mengatakan, “Kolaborasi yang dijalankan dengan strategi, tujuan, dan partner yang tepat, dapat melambungkan produk UMKM lebih cepat, menghasilkan ide yang segar serta unik, memperluas jangkauan pasar, hingga meningkatkan brand awareness di mata masyarakat. Sangat penting bagi pelaku UMKM untuk terus mengeksplorasi ide kreatif yang bisa disinergikan dengan mitra kolaborasi yang nantinya dapat menambah pasar baru dan menjaga loyalitas konsumen. Saya harap, peserta pelatihan semakin percaya diri untuk menjajaki kolaborasi sebagai salah satu strategi untuk mengembangkan bisnis mereka.”
Dalam sesi pelatihan ini, ada 3 langkah utama yang harus diimplementasikan oleh para pelaku usaha saat menjalankan kolaborasi bisnis:
Dalami Profil Calon Mitra
Dalam proses memperluas pasar serta meningkatkan daya saing, kolaborasi membuka potensi bagi pelaku bisnis untuk menjangkau konsumen dalam skala yang lebih besar. dr. Shirley Oslan, Founder Mad For Makeup menyatakan, “Saat menginisiasi calon mitra kolaborasi, penting untuk melakukan “background check” dan menyeleksi profil mitra yang memiliki profil bisnis yang sehat, serta memiliki target audiens yang serupa. Selain itu, melakukan riset citra dan persepsi konsumen terhadap calon mitra juga dapat dilakukan untuk memastikan kolaborasi tetap relevan dan dapat diterima dengan baik oleh target audiens kita nantinya.”
Mad for Makeup merupakan salah satu brand favorit yang dikenal dengan inovasi serta kolaborasi produk yang kerap menarik perhatian. Bergerak di industri kosmetik, brand dengan slogan #rebelbeauty ini bahkan pernah mengeluarkan produk make up unik bersama pemain dari industri lain, seperti perusahaan consumer goods Orang Tua.
Pelajari Kolaborasi Sebelumnya
Mengetahui rekam jejak calon mitra, khususnya terkait kolaborasi yang pernah dilakukan, sangat penting untuk memastikan rencana kolaborasi mendatang serta dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Pelajari studi kasus kolaborasi sebelumnya, apa yang berjalan dengan baik, perbaikan yang perlu dilakukan, serta potensi apa yang dapat dijadikan inovasi dalam kolaborasi selanjutnya. Dalam tahap ini, pelaku bisnis dapat meminta umpan balik kepada organisasi atau bisnis yang pernah berkolaborasi dengan calon mitra.
Petakan Potensi Kolaborasi
Saat merencanakan kolaborasi dengan calon mitra, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh kedua belah pihak sejak awal, yaitu, tujuan kolaborasi, kebutuhan konsumen/solusi yang ingin dijawab, signifikansi kolaborasi, serta inovasi yang dapat dilakukan melalui kolaborasi. Selain itu, tentukan juga jenis kolaborasi yang akan dilakukan. Apakah dengan co-branding yang memasarkan produk baru, atau co-marketing yang memasarkan produk masing-masing. Tak kalah penting, pastikan periode setiap tahapan kolaborasi, mulai dari persiapan hingga penjualan agar momentum dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Materi kolaborasi ini serta berbagai topik lainnya mengenai strategi bisnis untuk UMKM turut diulas secara mendetail dalam buku panduan UMKM ShopeePay yang dapat diunduh secara gratis via laman situs ShopeePay. Buku panduan “Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay” hadir sebagai dukungan bagi pelaku UMKM di Indonesia, berisikan pedoman yang dapat membantu pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dan bangkit dari iklim bisnis pasca pandemi melalui teknologi.
Guna mendukung UMKM dari sektor mikro agar semakin bertumbuh dan berdaya di era digital, ShopeePay juga menghadirkan fitur Transfer ShopeePay yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha yang mengandalkan metode transfer untuk kebutuhan transaksi pelanggannya. Fitur ini memberikan keuntungan yaitu layanan transfer ke berbagai bank tanpa biaya admin, bebas kuota transfer harian, dan langsung sampai (real time transfer).
Pelaku UMKM juga dapat memanfaatkan fitur Registrasi Mandiri di aplikasi Shopee Partner untuk bergabung dalam ekosistem ShopeePay dan ShopeeFood. Fitur Registrasi Mandiri di aplikasi Shopee Partner akan mempersingkat waktu pendaftaran merchant ShopeePay dan ShopeeFood menjadi hanya satu hingga lima hari kerja, terhitung dari proses submisi data oleh pelaku usaha, verifikasi data, hingga aktivasi merchant.
Unduh aplikasi Shopee Partner melalui App Store atau Google Play. Melalui aplikasi Shopee Partner, pelaku usaha dapat mengakses berbagai fitur untuk mendukung operasional harian, seperti pembaruan daftar pesanan dan jumlah transaksi secara real-time, pengaturan jam operasional, serta mengubah dan menambah menu./ JOURNEY OF INDONESIA