Tidak akan lama lagi perfilman Indonesia akan hadir pahlawan super yang sudah cukup melegenda, Gatotkaca. Hal tersebut disampaikan pada saat konferensi pers perilisan cuplikan teaser pertama dari film Satria Dewa: Gatotkaca di Djakarta Theater pada Kamis (21/2) kemarin.
Film yang merupakan kolaborasi mega proyek antara Magma Entertainment dengan Caravan Studio ini akan menjadi pembuka dari serangkaian film yang berlatarbelakang Pandawa yang tergabung dalam Jagad Satria Dewa. Sejumlah tokoh pewayangan lahir dan dikisahkan dalam serangkaian kisah terpisah yang ditayangkan secara berurutan yakni: Gatotkaca, Arjuna, Yudhistira, Bharatayuda, Bima, Nakula Sadewa, Srikandi, dan Kurukshetra.
Gatotkaca menjadi tokoh pertama yang difilmkan karena dari hasil survey yang telah dilaksanakan, tokoh inilah yang paling banyak diketahui oleh responden. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tokoh Gatotkaca sudah memiliki fansnya tersendiri. Film ini dibuat juga untuk menjawab kerinduan para fans terhadap jagoan adidaya Indonesia.
Secara garis besar, film ini dikemas berbeda dengan kisah pewayangannya, tokoh Gatotkaca yang ada pada film ini merupakan titisan dari pahlawan orisinalnya yang identik dengan julukan otot kawat, balung wesi tersebut.
Tujuan diangkatnya film yang diangkat dari kisah pewayangan ini, adalah untuk menggali kembali khasanah kebudayaan Indonesia kepada generasi millenial yang saat ini dirasakan sudah pudar. “Kami melihat sebagai bangsa Indonesia kita memiliki kebudayaan yang sangat luar biasa. Kami ingin potensi budaya ini menjadi inspirasi untuk membangkitkan kembali khasanah kebudayaan ini bagi generasi millenial,” ungkap Executive Producer, Rene Ishak dihadapan awak media.
“Untuk film ini sebelum dimulai infrastruktur, kami akan membuat sesuatu yang dapat menarik hati para fans. Kita akan membangun sebuah ekosistem yang nantinya sesuai dengan keinginan para fans, otomatis jika sesuatu akan menarik hati mereka akan rela mengantri untuk film yang difavoritkan,” papar Rene.
Film yang disutradarai oleh Charles Gozali ini, menurut jadwal akan tayang pada Februari 2020 dengan berbagai rangkaian kegiatan untuk menuju peluncurannya. “Film superhero Indonesia pasti ditunggu, jadi secara timing menurut kami sangat tepat. Bagaimana menghadirkan Gatotkaca yang sangat dekat dengan anak muda adalah tantangan. Bagaimana mendatangkan Pandawa dan Kurawa di zaman ini dan kami telah melakukan berbagai riset,” ungkap Charles optimis.
Dari sisi beladiri, Cecep Arif Rahman yang cukup dikenal sebagai koreografer adegan laga ini akan mengaplikasikan teknik beladiri dari gabungan pencak silat beberapa daerah, seperti Sulawesi, Bugis, Aceh, Sumatera Barat dan Jawa Barat.
“Gatotkaca bukan hanya dikenal di Jawa saja, tapi di Jawa Barat juga ada. Memang kita harus masukan semua unsur yang ada dari semua daerah. Kita harus coba menggali apapun yang ada di Indonesia. Karena film ini dari Indonesia,” ujar Cecep
Dalam proses promosinya, film Satria Dewa: Gatotkaca mengusung program eco 360 degree. Dalam program tersebut, nantinya akan merilis sejumlah produk lain seperti merchandise, komik, serial TV, game mobile, dan website. Bahkan, Jagad Satria Dewa berencana untuk membuat theme park-nya sendiri.
Jujur disampaikan oleh Rene ataupun Charles bahwa skenario film ini masih dalam tahap penggodokan. Mereka juga masih melakukan audisi baik melalui agensi ataupun pemain yang sudah punya nama. Semunya untuk menemukan sosok Gatotkaca yang cukup tepat, baik dari karakter dan tampilan fisik yang benar-benar Indonesia.
Seperti apa menggigitnya kisah superhero asal Nusantara ini akan ditampilkan? Kita tunggu saja/ JOURNEY OF INDONESIA