Setelah sempat lesu akibat pandemi Covid-19, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali sudah siap untuk kembali bergeliat. Salah satu cara yang ditempuh adalah lewat Work From Bali (WFB). WFB merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut kebijakan WFB akan diluncurkan pada kuartal ketiga atau Juli 2021 secara bertahap.
Menurutnya, WFB bisa menjadi langkah yang tepat sasaran dan tepat manfaat. Sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat Bali yang mayoritas menggantungkan lapangan kerjanya di sektor ini. “Kita juga mendapat nilai tambah yaitu pemandangan yang indah, produktivitas meningkat, dan juga pada saat yang sama kita membantu saudara-saudara kita di Bali,” kata Menparekraf pada akhir Mei 2021 lalu.
Lewat WFB, transaksi produk-produk ekonomi kreatif dan UMKM seperti kuliner, suvenir maupun fesyen dan juga kegiatan ekonomi rakyat lainnya akan berdampak hingga 70 persen.
Hal yang tidak bisa dilupakan adalah selama menggelar kegiatan atau pertemuan di Bali, setiap pihak harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun.
Agar pengunjung merasa aman, Bali juga masih terus menggenjot program vaksinasi. Menurut target ada 6 juta vaksin yang didistribusikan, atau sekitar 3 juta masyarakat di Bali yang akan divaksin.
Bahkan beberapa destinasi di Bali seperti Nusa Dua, Sanur, dan Ubud dijadikan contoh kongkrit untuk meningkatkan kepercayaan pasar domestik dan mancanegara. Ketiga daerah itu dijadikan kawasan green zone alias yang paling direkomendasikan untuk dikunjungi wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.
Destinasi wisata di kawasan green zone dipastikan menerapkan protokol Cleanliness Health Safety Environment Sustainability (CHSE) secara ketat dan disiplin, demi kenyamanan dan keamanan para pengunjung./ JOURNEY OF INDONESIA