Kongres XXI IAI yang berlangsung 28 – 30 Juni di Bandar Lampung resmi dibuka oleh Gubernur Lampung, H Arinal Djunaidi yang diwakili oleh Plh Sekretaris Daerah Ir Freddy SM, MM dan diikuti oleh 634 perserta yang datang dari seluruh wilayah Indonesia.
Dalam upacara pembukaan, Gubernur Arinal berharap apoteker terus meningkatkan pelayanan dan menjalin Kerjasama antar tenaga kesehatan. Usai acara pembukaan, dilanjutkan dengan pembahasan tata tertib kongres serta laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari Ketua Umum PP IAI serta laporan kegiatan MEDAI dan Dewas. LPJ yang disampaikan oleh Nurul Falah dinyatakan dapat diterima oleh seluruh peserta kongres.
Malam harinya, sidang pleno dimulai untuk proses pemilihan Ketua Umum, Ketua MEDAI dan Dewas Pusat. Proses pemilihan diawali dengan proses penjaringan bakal calon. Para Ketua Pengurus Daerah yang memiliki hak suara, dipersilahkan memilih bakal calon pilihannya masing- masing.
Dalam proses penjaringan muncul 4 nama yakni apt Drs Nurul Falah Eddy Pariang (Ketua Umum PP IAI periode 2018 – 2022) mendapatkan 6 suara, apt Noffendri Roestam, SSi (Sekjen PP IAI periode 2018 – 2022) memperoleh 20 suara, Dr apt Abdul Raheem (Ketua PD IAI Jawa Timur) mengumpulkan 4 suara serta Brigjen apt Drs Mufti Djusnir (Ketua Bidang Advokasi PP IAI Periode 2018 – 2022) mendapatkan 4 suara.
Sesuai dengan tata tertib pemilihan, keempatnya berhak maju ke proses pemungutan suara, karena telah mendapatakn lebih dari 3 suara. Batas minimal dukungan untuk menjadi calon Ketua Umum.
Keempat bakal calon kemudian menyampaikan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai Ketua UMUM PP IAI periode 2022 – 2026. Dalam proses ini Nurul Fallah menyatakan mundur dari proses pemilihan, begitu pula dengan Abdul Raheem. Sehingga tinggal Noffendri Roestan dan Mufti Djusnir yang maju sebagai calon Ketua Umum.
Dalam proses pemungutan suara ini, selain 34 PD, yang memiliki hak suara adalah Ketua Umum PP IAI demisioner, Ketua MEDAI (Majelis Etik Disiplin Apoteker Indonesia) dan Ketua Dewan Pengawas (Dewas) masing-masing memiliki 1 hak suara, sehingga total suara adalah 37 suara.
Dalam proses pemungutan suara Noffendri Roestam menang mutlak dengan mengumpulkan 31 suara, sementara Mufti Djusnir berhak atas 5 suara dan 1 suara abstain. Dengan proses yang sama pemilihan Ketua MEDAI Pusat dan Dewas Pusat dilakukan dan terpilih Prof Dr apt Gemini Alam, MSI sebagai Ketua MEDAi dan Dr apt Chazali H Situmorang, M.Sc, CIRB sebagai Ketua Dewas Pusat.
Usai ditetapkan sebagai Ketua Umum PP IAI periode 2022 – 2026, Noffendri menyatakan rasa syukurnya karena telah mendapatkan kepercayaan dalam memimpin IAI selama satu periode ke depan.
Dalam sambutannya, Noffendri menyatakan akan melanjutkan program yang sudah digagas oleh Nurul Falah. “Yang masih belum sempurna akan terus disempurnakan agar manfaatnya makin dirasakan. Tentu saja kami juga akan terus berkomunikasi dengan mitra kami, yaitu pemerintah dan Lembaga lain,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nurul Falah menyampaikan ucapan selamat kepada Noffendri Roestam atas terpilihnya sebagai Ketua Umum PP IAI. Nurul berharap Noffendri agar menjaga amanah yang telah diberikan dan mampu membawa IAI sebagai organisasi yang makin disegani.
Noffendri Roestam, pria kelahiran Buktitinggi, 9 November 1970 ini adalah apoteker lulusan Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang pada tahun 1996. Setelah lulus kuliah Noffendri bekerja sebagai Penanggungjawab Apotek Sumber Sehat Serang hingga tahun 2011. Sejak tahun 2006 menjadi staf pengajar di Akademi Farmasi Al-Ishlah Cilegon, Banten.
Noffendri aktif di organisasi IAI sebagai Sekretaris PC ISFI Banten (!997-2001/2001-2005), kemudian menjadi Sekretaris PD ISFI Banten (2001-2005/2005-2009). Setelah menyelesaikan kepengurusannya di PD ISFI Banten, Noffendri kemudian menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendereal PP IAI (2009 – 2014/2014 – 2018) dan terpilih sebagai Sekretaris Jenderal PP IAI pada 2018 – 2022. Disela kegiatan tersebut, Noffendri juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan. Yaitu Anggota Komite Sertifikasi & Resertifikasi PP IAI (1020- 2014), Anggota SC HPEQ Project Bidang Farmasi (2010 – 2014), Direktur Umum PT ISFI Penerbitan (2015 – 2019), Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Penguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes)./ JOURNEY OF INDONESIA