Daya tarik wisata di provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya didominasi dengan pantainya yang elok saja. Destinasi yang dikenal dengan sebutan Negeri Laskar Pelangi ini juga menawarkan berbagai macam kuliner yang dapat memanjakan lidah para pengunjungnya. Disini anda dapat menemukan beraneka ragam seperti Nasi Gemuk, Nasi Tim Ayam ataupun jenis makanan khas Belitung lainnya.
Jika memang berkesempatan untuk berada di Bangka Belitung sempatkanlah untuk berkunjung ke Waroeng Kopi Ake. Berlokasi tidak jauh dari simpang lima, Tanjung Pandan, warung ini sudah berdiri sejak tahun 1922. Setidaknya sudah empat generasi yang mengelola kedai kopi legendaris itu.
Nah, bukti dari kelegendarisan warung kopi ini terlihat dari ornamen dinding hingga alat dapur yang klasik. Kita dapat menemukan ketel, alat penyulingan air, hingga gentong tempat menaruh air yang terbuat dari tembaga.
Untuk menu yang ditawarkan juga cukup bergam, mulai dari kopi hitam, kopi susu, teh manis, teh tarik, dan jeruk kunci. Selain itu ada juga makanan khasnya, yakni nasi gemuk yang dilengkapi dengan kuah bersantan, serta lauk ikan bebulus dan sambal, serta nasi tim ayam yang lezat, disajikan dengan kuah membuat perpaduan rasa manis dan asinnya terasa pas dan nikmat.
Seperti yang diakui oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno yang berkunjung pada akhir pekan lalu bahwa dirinya sangat menikmati nasi gemuk dan nasi tim ayam yang pakai kuah. Tak ketinggalan juga minum kopi susu khas kopi Ake yang menggunakan kopi Belitung yang sudah mendunia.
Selain nasi gumuk dan nasi tim ayam, di daerah ini bisa ditemukan juga kuliner khas Belitung lainnya yaitu Nasi Bedulang yang disajikan menggunakan tampah. Di dalamnya terdapat enam piring berisi berbagai macam lauk pauk. Diantaranya ada gangan, ayam ketumbar, sate ikan, sayur sambal ati ampela, lalapan, dan sambal.
Bedulang memiliki arti yaitu makan bersama dengan satu dulang. Filosofinya adalah rasa kebersamaan dan saling menghargai antar anggota masyarakat serta duduk sama rata, berdiri sama tinggi.
Selepas berwisata kuliner, wisatawan bisa juga untuk mengunjungi Bukit Peramun yang terletak di Desa Air Selumar, Belitung. Di area hutan seluas 115 hektare ini ditumbuhi beberapa jenis tanaman berkhasiat obat.
Yang paling unik di Bukit Peramun terdapat primata endemik langka yaitu Tarsius. Hewan ini memiliki mata besar dengan ukuran tubuh sebesar telapak tangan, dan sayangnya diperkirakan Tarsius yang ada saat ini tinggal 80 ekor. Ini bisa saja terjadi dikarenakan semakin minimnya area hutan, perburuan ataupun modernisasi yang ikut menyumbang terputusnya rantai ekosistem hewan endemik ini.
Karena hal ini, Menparekraf berpesan agar kawasan Bukit Peramun dapat dikelola dengan baik. Karena desa wisata Air Selumar yang nanti adalah bagian dari satu kesatuan untuk ekowisata, perlu kita perhatikan dan kita jaga kelestarian lingkungannya. Ini akan menjadi produk unggulan wisata di tengah pandemi, karena masyarakat banyak yang mencari produk wisata di udara terbuka,” ujar Menparekraf.
Ia juga berharap kepada Gubernur Bangka Belitung dan Bupati Belitung untuk menindaklanjuti pengembangan Bukit Peramun yang rencananya terintegrasi dengan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Juru Seberang. “Langkah ini yang harus kita kelola selama tiga tahun ke depan. Sehingga, tracking dari HKm Juru Seberang sampai ke Bukit Peramun bisa menjadi satu yang terintegrasi,” katanya.
Selain keunggulan hewan endemik tarsius, Bukit Peramun ini memiliki berbagai inovasi digital yang digagas oleh komunitas pengelola wisata Bukit Peramun. Melalui aplikasi digital tersebut, wisatawan bisa mendapatkan informasi interaktif mengenai Kawasan Bukit Peramun.
Keunggulannya adalah wisatawan dapat men-scan objek seperti beberapa pohon yang bisa di scan menggunakan QR Code dengan aplikasi khusus, kemudian keluar cerita tentang pohon tersebut. Ada pula informasi mengenai formasi batu, serta tempat atau lokasi tinggi yang bagus dan instagramable.
Menparekraf juga berpesan bahwa kegiatan ini juga harus memiliki batas demi menjaga kelestarian lingkungannya./ JOURNEY OF INDONESIA